Sunday, July 21, 2013
Kunjungan KAPOLDA NTB di Pondok Pesantren Daarusy Syfaa DESA TIRTANADI.
FOTO KAPOLDA NTB Bersama Ustd Tafa'ul Amri Jaya dan Kepala Desa Tirtanadi di PONDOK PESANTREN DAARUSY SYFAA' DESA TIRTANADI KECAMATAN LABUHAN HAJI KABUPATEN LOBOK TIMUR NTB.................
Tuesday, July 16, 2013
PROFIL DESA TIRTANADI KECAMTAN LABUHAN HAJI LOTIM NTB
PROFIL DESA TIRTANADI TAHUN 2012
BAB I
KEADAAN UMUM DESA
A.
KONDISI DESA
Desa Tirtanadi termasuk Desa Agraris. Hal itu
terlihat dari sebagian besar daerahnya merupakan lahan pertanian tanamanan
pangan dan hortikultura dan perkebunan. Lahan pertanian dan perkebunan
terbilang subur.
Secara administratif, desa pecahan Desa Korleko di
bagian utara ini berada dalam wilayah Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok
Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari sisi sosial ekonomi, masyarkaat
Tirtanadi ini tergolong miskin. Meski sebagian sebagai lahan pertanian
produktif, namun tingkat kepemilikan lahan terbilang sangat terbatas. Rata-rata
hanya 0,3 ha per Kepala Keluarga. Kondisi
itu memaksa tidak sedikit warga Tirtanadi ini membuang diri ke negeri
orang mengadu nasib menjadi Tenaga Kerja
Indonesia.
B.
SEJARAH BERDIRINYA
DESA TIRTANADI
1.
Nama Desa
Desa Tirtanadi lahir atas dasar keinginan besar
masyarakat warga di tiga kedusunan di bagian utara Desa Korleko, yakni Dusun
Gerung, Dusun Tereng dan Dusun Tirpas. Nama Tirtanadi muncul dari hasil kesepakatan bersama tokoh masyarakat yang mendiami di tiga kedusunan tersebut.
Secara harfiah, Tirtanadi gabungan dari dua kata TIRTA dan NADI. TIRTA berarti
air dan NADI berarti urat.
Kata Tirtanadi itu mengacu pada salah satu potensi sumber
daya alam berupa air yang melimpah tiga kedusunan tersebut. Harapannya, sesuai
dengan namanuya, Tirtanadi bisa menjadi pusat air. Dilihat dari pemanfaatan
sumber air itu sendiri secara sosio gegrafis sebenarnya kurang tepat. Sumber
mata air memang melimpah, namun tempatnya berada dibawah pemukiman warga.
Sebagian besar warga terpaksa harus turun untuk mendapatkan air bersih.
2.
Sejarah Administratif Desa
Masyarakat Dasan Gerung, Dasan Tereng dan Tirpas
(Tirtanadi) sepanjang sejarahnya ini tidak pernah menjadi kawasan pedesaan yang
punya kepala desa sendiri. Sebelum ke Korleko, Dasan Gerung, Dasan Tereng dan
Tirpas ini masuk wilayah Distrik Peringgabaya. Masuk Desa Apitaik. Setelah ada pembagian wilayah oleh Pemerintah Kabupaten
Lotim, sekitar Tahun
1964 Masehi kemudian berpisah
dari Desa Apitaik.
Menjadi bagian dari Korleko, beberapa tahun masuk wilayah
Kecamatan Selong. Kebijakan Pemerintah kabupaten Lotim kembali melakukan
pemekaran wilayah
Kecamatan, dari 10 kecamatan menjadi 20 kecamatan. Korleko masuk di wilayah Keamatan
Labuhan Haji.
Pemkab Lotim, di bawah kepemimpinan H.M. Sukiman Azmy dan
H.M. Syamsul Luthfi kembali melakukan
pemekaran untuk tingkat desa. Alasan ingin meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat, Warga Dasan Gerung, Dasan Tereng dan Tirpas ini
membentuk Desa Tirtanadi.
Sejak tahun 2009, para tokoh masyarakat dan pemuda
Tirtanadi berjuang untuk mendefinitifkan Tirtanadi. Berawal dari Desa Persiapan,
Tirtanadi nyaris tidak bisa ditetapkan menjadi desa yang benar-benar berdiri
sendiri. Hal itu karena syarat waktu, yakni dua tahun sebagai standar waktu
minimal Desa Persiapan ini tidak kunjung memiliki Kepala Desa. Pejabat sementara
(PJs) mengalami dua kali pergantian. Dari H. Deru ke M. Satar.
Pada detik-detik terakhir, tepatnya akhir tahun 2011
dilakukan pesta demokrasi tingkat pertama di desa. Terpilihlah Ruspan yang
melawan kotak kosong pada Pilkades akhir tahun 2011 lalu. Tanggal 8 Januari
2012 Kades Tirtanadi pertama, Ruspan akhirnya dilantik. Masih tetap membawahi
tiga kedusunan, Dusun
Gerung, Dusun
Tereng dan Dusun Tirpas dengan luas wilayah secara administratif mencapai 388.8 hektar.
Kantor
Desa Tirtanadi berdiri di atas lahan 8,5 are dengan luas bangunan 20 m x 10 m. Meski
prosesnya cukup alot, namun kantor yang beralamat di Jalan raya Jurusan
korleko-Tirtanadi,
Km 10 Labuhan
Haji kini menjadi tampuk harapan perubahan bagi masyarakat Tirtanadi. Status Desa
Tirtanadi sama dengan 254 desa dan kelurahan se Kabupaten Lotim.
C. KEADAAN
GEOGRAFIS
1.
Letak Geografis dan Luas Wilayah
Letak Geografis Tirtanadi erada pada 35’46.54” Lintang
Selatan (LS) dan 116035’11.85” Bujur Timur
(BT). Tirtanadi
mempunyai Luas Wilayah
388,8 hektar (ha) terletak pada
ketinggian 18-45 meter dari permukaan
laut.
2.
Pembagian Wilayah Desa
Desa
Tirtanadi Mempunyai 3 Wilayah Kekadusan yaitu:
2.1
. Wilayah Kekadusan Dasan
Tirpas terdiri dari 3 Dasan
·
Dasan Tirpas
·
Dasan Gunung
Malang
·
Dasan Lendang
Daya
2.2
Wilayah
Kadus Dasan Tereng terdiri dari 4 RT
2.3
Wilayah
Kekadusan Dasan Gerung 3 Dasan :
·
Dasan
Gerung
·
Dasan Penanggak
·
Dasan Mungguk
Adapun Jumlah Rukun Tetangga ada 19 buah
terdiri dari
-
Kadus
Tirpas ada 9 RT yaitu : RT 01, RT 02,
RT 03, RT 04,RT 05,RT 06,RT 07, RT 19
-
Kadus Dasan Tereng ada 4 RT Yaitu : RT 08, RT 09, RT 10, RT 11 dan RT 12
-
Kadus
Dasan Gerung ada 6 RT Yaitu : RT 13, RT 14, RT 15. RT 16,RT 17 dan RT 18 RT 20
3.
Batas
Wilayah Desa
Batas-batas Wiayah Desa Tirtanadi
sebagai berikut:
Ø Sebelah Barat : Desa Bandok Kecamatan Wanasaba
dan Desa Tanak Gadang Kecamatan Peringgabaya
Ø Sebelah Timur :
Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji dan Desa Anggaraksa Kecamatan
Peringgabaya
Ø Sebelah Selatan : Desa Korleko kecamatan Labuhan Haji .
Ø Sebelah Utara :
Desa Teko Kecamatan Peringga baya
4.
Jarak
Pusat Pemerintahan
Dari Pusat Pemerintahan Desa Dengan Dusun yang
paling Jauh sekitar 3 Km dengan waktu
tempuh sekitar 20 menit. Hal itu dikarenakan kondisi infrastruktur jalan yang
dilalui dari Dusun ke pusat Pemerintahan Desa belum memadai. Disamping itu,
jarak antara perrmukiman penduduk satu dengan yang lain meski berada dalam satu
wilayah kekedusan pun cukup jauh.
Sementara, jarak antara pusat Pemerintahan Desa ke
Kecamatan sekitar 10 Km dengan waktu tempuh 25 menit . Sedangkan jarak antara
pusat Pemerintahan Desa ke Ibukota Kabupaten : Sekitar 12 Km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Terakhir
jarak dari pusat Pemerintahan Desa ke Ibukota Provinsi
sekitar 80 Km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam
5.
Topografi
dan Jenis Tanah
Topografi Tirtanadi berbukit-bukit. Terbilang sangat
kecil luas dataran rendahnya. Permukiman penduduk seperti di lereng perbukitan
dengan kemiringan yang tidak merata. Lahan yang rendah yang notabenenya
merupakan lahan pertanian dan perkebunan yang subur seperti sengaja tidak mau
dihuni oleh masyarakat Tirtanadi. Ketinggian rata-rata 18-45 meter diatas permukaan
laut (dpl) dengan kemiringan lereng bervariasi. Adapun kondisi tanah yang
dihuni penduduk berbatu.
Beda dengan dataran rendahnya yang mengandung pasir dan ada sebagian tebing
mengandung kekayaan batu apung.
6.
Iklim
Secara umum, kondisi iklim desa
Tirtanadi sama dengan iklim
di desa-desa lain se Kabupaten Lotim, yakni beriklim tropis. Hal tersebut mempunyai
pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Tirtanadi. Curah
hujan sedang,
dengan suhu Rata-rata
280-320 Celcius.
Subscribe to:
Posts (Atom)